-through gud times n bad times,,
just live well.love mucH.
laugh often,,be gratefuL
n Be PositiVe-
Selasa, 24 Januari 2012
Merindukanmu Itu Seru
I miss YOU >,<
Anganku melayang jauh pada sosok Petra. Lama tidak bersua Kamu apa kabar? Sesal itu masih menggelayut dalam dada Yaa.. Sesalku karena sudah melepasmu. Petra..
Mungkinkah aku masih bisa menghadirkan rasa itu kembali...desahku
Kubuka jejaring pertemanan dari hp androidku.
Tidak ada. Tidak ada namamu. Baik di Facebook maupun Twitter itu. Anehh,,
Aku beranjak dari sofa Kubuka laci meja belajarku Aku mungkin masih bisa melacak jejakmu lewat buku kenangan sekolah kita dulu.
Nahh,,,ini dia! Haa,,kuperhatikan wajahmu jaman bahula dulu. Culuunn Batinku geli.
"Ya halo?" kata suara di seberang sana. "Maaf Om, ini Maya. Bisa bicara dengan Petra?" tanyaku.
Keringat mengucur deras di dahiku, telapak tanganku dingin, tubuhku gemetar,, Aku tidak sabar mendengar suara itu.
"Petra? Maaf dek salah sambung" Tutt,,Tutt,,Tutt,,,Telpon ditutup
LwohH kok?? Bingung..Kutekan lagi nomor yang sama,,
"Ya halo?" "Maaf Om. ini Maya yang barusan telpon. Bisa saya bicara dengan Petra?" "Dasar kamu anak keras kepala sudah dibilang salah sambung yaa salah sambung kok maksa,,Gak ada yang namanya Petra disini." jawabnya ketus
Aneh,,, Petra kamu dimana?
*** "Kenapa sih May, tiba-tiba kepikiran Petra lagi? okeyy bukan tiba-tiba sebenarnya. Udah dari tahun jebot juga cuma Petra yang ada di otak kamu kan? sampe-sampe kamu mutusin pertunangan kamu dengan Andre...hehh,," desah Kayla. "Eitz,,jangan bilang kamu mimpi dia lagi?" tanya Kayla.
"Sayangnya iya Kay,,udah tiga hari berturut-turut aku mimpi dia,, selalu dengan ending yang sama. Seperti ada yang mau ia sampaikan tapi gak pernah tersampaikan..keburu pagi,," jelasku. "Aku kangen dia Kay. udah capek aku nahan gengsi..biarin de kalo emang mesti aku duluan yang ajak dia balikan lagi. Daripada sengsara sendiri begini" kataku lagi.
"Lwoh Non gak tahu yaa? setelah bapaknya di PHK dan ibunya meninggal akibat stroke, Petra, Papa dan kedua adiknya pindah rumah Non,,, tapi tidak ada yang tahu mereka pindah kemana"
Begitulah penjelasan tetangga Petra. Aku dan Kayla yang seharian kebingungan mencari alamat rumahnya benar-benar pulang dengan tangan hampa dan hanya beroleh gundah gulana.
"Sabar yaa May,, besok kita cari lagi,, nanti aku juga usaha tanya teman-teman sekolah kita yang dulu" kata Kayla menenangkan.
*** Tiga minggu kemudian... Suatu sore di Pizza Cafe n Resto,,
Belum juga ada kabar darimu Pe,, Kamu dimana sebenarnya? Apa kamu masih menyisakan dendam untukku? Ahh,,aku tahu betul itu bukan watakmu.
Pe..tidakkah kamu tahu? Hatiku menanggung rindu. Awalnya merindukanmu itu seru Pe.. tapi lama-lama..
Pipp,,,Pipp,,,Kayla calling,,,
"Iya Kay, gimana?"
"Nihil May,,kata Edo,, dia pernah bertemu Petra di statsiun kereta, tapi mereka gak sempat bertegur sapa. kata Stella dia pernah melihat Petra jadi penjaga pom bensin, Mereka sempat basa-basi sebentar, tapi tidak saling bertukar kontak. Itupun sudah lama May,,Malah ada yang bilang dia alih profesi jadi guru sukarelawan di Kalimantan. Ada yang bilang dia dapat beasiswa di Singapura,,,,bla,,bla,,"
Aku sudah tidak sanggup menangkap suara Kayla..Kepalaku berputar. Kurasakan hangat bulir air mata itu mengalir dari sudut mataku. Aku menyerah Pe batinku...
Seorang siswi SMP menyadarkanku dari lamunan. Diserahkannya selembar pamflet acara seminar motivasi.
"Datang yaa Kak" katanya bersemangat.
Aku baca tema seminar itu:
"Kita Tidak Berjalan Sendirian"
Judulnya menohok sekali..pikirku.
Acaranya besok pagi jam 10 di aula SMP Semesta..free!!
dan
siapa sangka ada namamu di situ..
"Radian Petra Persada as a moderator"
Jantungku berdegup kencang. Aku tidak sabar menanti esok datang menjemput Rinduku. Pe, akhirnya... aku bisa melihat, mendengar dan merasakanmu lagi.. Harapan itu tumbuh lagi, Pe,, Pe,,Semoga rasamu masih sama. Semoga aku bisa memilikimu lagi..
*** Satu jam sebelum acara seminar dimulai...
Panitia memintaku menunggu di ruang tamu tersebut jika hendak menemui Petra.
Humm sudah jadi orang sepenting apa sih kamu Pe,, kayaknya formal banget,, Hehehe,,batinku Tak apalah,,yang penting bisa ketemu..
Aku sengaja meminta Panitia untuk menyembunyikan identitasku. Sekedar surprise untuk Petra. HahH,,rinduku sudah membuncah..
Kudengar derap langkah itu semakin dekat.
"Pagii " sapanya
Tuhan, itu suara yang aku kenal. itu suara Petra. Kubalikkan badanku dan Mulutku tercekat Lidahku kelu Nyaliku menciut... Aku terkejut Aku berharap aku salah lihat Tapi ternyata TIDAK. Kamu tak sama, Pe...
Apa-apaan ini??
Kami saling menatap. Saling tak percaya.
"Maya,,ternyata kamu. Apa kabar?" sapamu.
Apa ini Pe, lama tidak bersua dan kamu cuma bilang Apa kabar ?????
Ada apa dengan penampilanmu? Ada apa dengan ini semua? Kenapa tidak sedikit pun kulihat hangatnya rasa yang dulu itu berpendar di matamu? Tidak ada aku lagi di matamu Pe..kenapa? Tidakkah kamu lihat aku disini hampir sekarat merindukanmu?? Kenapa???
Kami saling terpaku. Saling bisu.
Salah satu Panitia itu datang memecah kebuntuan.
"Romo Petra,,, mari menuju aula..acara segera dimulai"
Tidak,, Telingaku tidak salah mendengar, dia memanggilmu Romo.
Tidak,, Mataku juga tidak salah melihat, Kamu memakai jubah hitam itu,,Jlebb!
Seakan mampu membaca pikiranku,,
"Iya Maya,,sekarang aku sudah memilih jalan hidupku sebagai Romo. Sepertimu yang waktu itu memilih jalan hidup bertunangan dengan Andre dan menolak pinanganku" Petra tersenyum.
"Well itu masa lalu..sekarang kita sama-sama bahagia kan? By the way, terima kasih yaa May, sudah datang..semoga seminar ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Aku ke aula dulu yaa.. Kita lanjut lagi nanti setelah acara selesai"
Masa lalu kamu bilang?? Tidakkah kamu lihat sedari tadi aku menahan diri untuk merengkuhmu, untuk tidak mengguncangkan datarnya mimik muka dan sikapmu, Sadarkah kamu sedari tadi batinku menjerit.. Meneriakkan namamu...
AKU KANGEEENNN.. AKU KANGEEEENNN.. AKU KANGEEEENNN KAMU... AKU KANGEEEENNNN...KANGEEENN BANGEEETTT TAUUUUKKKK !!!!!!!!
Pipiku basah oleh air mata. Aku cuma mematung. Bibirku terkatup, tak sedikit pun menelurkan kata dan kamu pergi begitu saja.
Takdir ternyata tidak berpihak pada kita,Pe.. Hukumanmu terlalu berat kurasa..
Pe,, Merindukanmu itu Lebih dari sekedar Seru,, Merindukanmu itu ibarat Candu yang bikin NgiLu..
Anganku melayang jauh pada sosok Petra. Lama tidak bersua Kamu apa kabar? Sesal itu masih menggelayut dalam dada Yaa.. Sesalku karena sudah melepasmu. Petra..
Mungkinkah aku masih bisa menghadirkan rasa itu kembali...desahku
Kubuka jejaring pertemanan dari hp androidku.
Tidak ada. Tidak ada namamu. Baik di Facebook maupun Twitter itu. Anehh,,
Aku beranjak dari sofa Kubuka laci meja belajarku Aku mungkin masih bisa melacak jejakmu lewat buku kenangan sekolah kita dulu.
Nahh,,,ini dia! Haa,,kuperhatikan wajahmu jaman bahula dulu. Culuunn Batinku geli.
"Ya halo?" kata suara di seberang sana. "Maaf Om, ini Maya. Bisa bicara dengan Petra?" tanyaku.
Keringat mengucur deras di dahiku, telapak tanganku dingin, tubuhku gemetar,, Aku tidak sabar mendengar suara itu.
"Petra? Maaf dek salah sambung" Tutt,,Tutt,,Tutt,,,Telpon ditutup
LwohH kok?? Bingung..Kutekan lagi nomor yang sama,,
"Ya halo?" "Maaf Om. ini Maya yang barusan telpon. Bisa saya bicara dengan Petra?" "Dasar kamu anak keras kepala sudah dibilang salah sambung yaa salah sambung kok maksa,,Gak ada yang namanya Petra disini." jawabnya ketus
Aneh,,, Petra kamu dimana?
*** "Kenapa sih May, tiba-tiba kepikiran Petra lagi? okeyy bukan tiba-tiba sebenarnya. Udah dari tahun jebot juga cuma Petra yang ada di otak kamu kan? sampe-sampe kamu mutusin pertunangan kamu dengan Andre...hehh,," desah Kayla. "Eitz,,jangan bilang kamu mimpi dia lagi?" tanya Kayla.
"Sayangnya iya Kay,,udah tiga hari berturut-turut aku mimpi dia,, selalu dengan ending yang sama. Seperti ada yang mau ia sampaikan tapi gak pernah tersampaikan..keburu pagi,," jelasku. "Aku kangen dia Kay. udah capek aku nahan gengsi..biarin de kalo emang mesti aku duluan yang ajak dia balikan lagi. Daripada sengsara sendiri begini" kataku lagi.
"Lwoh Non gak tahu yaa? setelah bapaknya di PHK dan ibunya meninggal akibat stroke, Petra, Papa dan kedua adiknya pindah rumah Non,,, tapi tidak ada yang tahu mereka pindah kemana"
Begitulah penjelasan tetangga Petra. Aku dan Kayla yang seharian kebingungan mencari alamat rumahnya benar-benar pulang dengan tangan hampa dan hanya beroleh gundah gulana.
"Sabar yaa May,, besok kita cari lagi,, nanti aku juga usaha tanya teman-teman sekolah kita yang dulu" kata Kayla menenangkan.
*** Tiga minggu kemudian... Suatu sore di Pizza Cafe n Resto,,
Belum juga ada kabar darimu Pe,, Kamu dimana sebenarnya? Apa kamu masih menyisakan dendam untukku? Ahh,,aku tahu betul itu bukan watakmu.
Pe..tidakkah kamu tahu? Hatiku menanggung rindu. Awalnya merindukanmu itu seru Pe.. tapi lama-lama..
Pipp,,,Pipp,,,Kayla calling,,,
"Iya Kay, gimana?"
"Nihil May,,kata Edo,, dia pernah bertemu Petra di statsiun kereta, tapi mereka gak sempat bertegur sapa. kata Stella dia pernah melihat Petra jadi penjaga pom bensin, Mereka sempat basa-basi sebentar, tapi tidak saling bertukar kontak. Itupun sudah lama May,,Malah ada yang bilang dia alih profesi jadi guru sukarelawan di Kalimantan. Ada yang bilang dia dapat beasiswa di Singapura,,,,bla,,bla,,"
Aku sudah tidak sanggup menangkap suara Kayla..Kepalaku berputar. Kurasakan hangat bulir air mata itu mengalir dari sudut mataku. Aku menyerah Pe batinku...
Seorang siswi SMP menyadarkanku dari lamunan. Diserahkannya selembar pamflet acara seminar motivasi.
"Datang yaa Kak" katanya bersemangat.
Aku baca tema seminar itu:
"Kita Tidak Berjalan Sendirian"
Judulnya menohok sekali..pikirku.
Acaranya besok pagi jam 10 di aula SMP Semesta..free!!
dan
siapa sangka ada namamu di situ..
"Radian Petra Persada as a moderator"
Jantungku berdegup kencang. Aku tidak sabar menanti esok datang menjemput Rinduku. Pe, akhirnya... aku bisa melihat, mendengar dan merasakanmu lagi.. Harapan itu tumbuh lagi, Pe,, Pe,,Semoga rasamu masih sama. Semoga aku bisa memilikimu lagi..
*** Satu jam sebelum acara seminar dimulai...
Panitia memintaku menunggu di ruang tamu tersebut jika hendak menemui Petra.
Humm sudah jadi orang sepenting apa sih kamu Pe,, kayaknya formal banget,, Hehehe,,batinku Tak apalah,,yang penting bisa ketemu..
Aku sengaja meminta Panitia untuk menyembunyikan identitasku. Sekedar surprise untuk Petra. HahH,,rinduku sudah membuncah..
Kudengar derap langkah itu semakin dekat.
"Pagii " sapanya
Tuhan, itu suara yang aku kenal. itu suara Petra. Kubalikkan badanku dan Mulutku tercekat Lidahku kelu Nyaliku menciut... Aku terkejut Aku berharap aku salah lihat Tapi ternyata TIDAK. Kamu tak sama, Pe...
Apa-apaan ini??
Kami saling menatap. Saling tak percaya.
"Maya,,ternyata kamu. Apa kabar?" sapamu.
Apa ini Pe, lama tidak bersua dan kamu cuma bilang Apa kabar ?????
Ada apa dengan penampilanmu? Ada apa dengan ini semua? Kenapa tidak sedikit pun kulihat hangatnya rasa yang dulu itu berpendar di matamu? Tidak ada aku lagi di matamu Pe..kenapa? Tidakkah kamu lihat aku disini hampir sekarat merindukanmu?? Kenapa???
Kami saling terpaku. Saling bisu.
Salah satu Panitia itu datang memecah kebuntuan.
"Romo Petra,,, mari menuju aula..acara segera dimulai"
Tidak,, Telingaku tidak salah mendengar, dia memanggilmu Romo.
Tidak,, Mataku juga tidak salah melihat, Kamu memakai jubah hitam itu,,Jlebb!
Seakan mampu membaca pikiranku,,
"Iya Maya,,sekarang aku sudah memilih jalan hidupku sebagai Romo. Sepertimu yang waktu itu memilih jalan hidup bertunangan dengan Andre dan menolak pinanganku" Petra tersenyum.
"Well itu masa lalu..sekarang kita sama-sama bahagia kan? By the way, terima kasih yaa May, sudah datang..semoga seminar ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Aku ke aula dulu yaa.. Kita lanjut lagi nanti setelah acara selesai"
Masa lalu kamu bilang?? Tidakkah kamu lihat sedari tadi aku menahan diri untuk merengkuhmu, untuk tidak mengguncangkan datarnya mimik muka dan sikapmu, Sadarkah kamu sedari tadi batinku menjerit.. Meneriakkan namamu...
AKU KANGEEENNN.. AKU KANGEEEENNN.. AKU KANGEEEENNN KAMU... AKU KANGEEEENNNN...KANGEEENN BANGEEETTT TAUUUUKKKK !!!!!!!!
Pipiku basah oleh air mata. Aku cuma mematung. Bibirku terkatup, tak sedikit pun menelurkan kata dan kamu pergi begitu saja.
Takdir ternyata tidak berpihak pada kita,Pe.. Hukumanmu terlalu berat kurasa..
Pe,, Merindukanmu itu Lebih dari sekedar Seru,, Merindukanmu itu ibarat Candu yang bikin NgiLu..