Minggu, 25 Maret 2012

Kisah Kupu-Kupu Yang Lucu








“Ayooo…Azzura, sedikit lagi..kamu pasti bisa. Semangat Azzura, lebih tinggi, sedikit lagi..”

Begitulah Mama Azalea mendidik Azzura kecil agar tumbuh menjadi kupu-kupu yang mahir terbang tinggi.
Azzura tumbuh bersama kedua orang tuanya dan ketiga orang kakaknya di sebuah dataran tinggi  nan elok bernama Dianthus, di bawah kaki pegunungan Orchilea. Dianthus merupakan salah satu pemukiman yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Metland, yang saat ini dipimpin oleh Raja Oleander dan Permaisuri Bernadette. 

Papa Azzura, bernama Alvaro, adalah seorang tetua yang dipercaya menjadi Panglima Metland.Mama Azzura, yakni Azalea, semula adalah seorang pewaris tunggal kekayaan Kerajaan Crayonland, akan tetapi hak waris itu dicabut karena Mama Azalea dianggap sebagai pengkhianat karena lebih memilih untuk menikah dengan Alvaro yang berasal dari Suku Metland, musuh bebuyutan Suku Crayonland. Kakak laki-laki dan perempuan Azzura berturut-turut bernama Auro, Abigail, dan Amora.


Meskipun terlahir sebagai anak bungsu, Azzura tidak mendapat perlakuan yang istimewa.  Di mata Papa Alvaro dan Mama Azalea, semua anaknya, tanpa kecuali, adalah sama. Masing-masing dari mereka dilatih untuk dapat hidup mandiri dan dispilin sedari kecil.

"Satu-satunya orang yang bisa kamu andalkan dan kamu percaya di dunia ini, adalah diri kamu sendiri. Jadi belajarlah untuk tidak menggantungkan diri pada orang lain" pesan Papa Alvaro suatu hari.


Sedikit berbeda dari ketiga kakaknya, Azzura yang telah menginjak remaja, tumbuh menjadi kupu-kupu yang lincah, lucu, cerdas, cantik dan anggun. Hampir setiap orang berdecak kagum melihat pesona Azzura. Pujian-pujian  itu konon membuat hati Azzura melambung tinggi dan membuatnya menjadi pribadi yang angkuh.

"Azzura..mau kemana? Hari sudah menjelang petang..Jangan pergi jauh-jauh" pinta Mama Azalea.

 "Aku ingin turun ke kota, Ma..Aku butuh suasana baru." jawab Azzura.

"Batalkanlah niatmu, Nak.. ingat, 2 hari lagi kamu ada kompetisi "Bejeweled Twist" , kamu harus menjaga kondisi fisikmu. Bukankah lebih baik kamu berlatih dengan Papamu daripada sibuk bermain?" kata Mama mengingatkan.

"Bejeweled Twist" adalah kompetisi terbang yang diikuti hampir seluruh kupu-kupu yang menjadi penghuni dataran tinggi Dianthus. Kompetisi ini diadakan untuk menyemarakkan peringatan ulang tahun Raja Oleander, setiap tahunnya. Barangsiapa memenangkan kompetisi ini, maka Raja menjanjikan jabatan yang tinggi di kerajaan. Para kontestan akan dibagi berdasarkan umur masing-masing dan medan terbang yang dilewati akan disesuaikan dengan umur dan jam terbang kupu-kupu yang bersangkutan. Keluarga Azzura merupakan juara bertahan dalam kompetisi tersebut, tak pelak hal ini membuat Keluarga Azzura mempunyai derajat sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan keluarga kupu-kupu yang lain. Dan, berkat didikan keras Papa Mamanya, Azzura sudah dua kali berturut-turut keluar sebagai juara pertama di level sebayanya.

"Sudahlah Ma..Mama tidak perlu khawatir..Aku pasti menang dalam kompetisi itu. Kompetisi itu bukan masalah besar. Kemenangan dan keberuntungan akan selalu berpihak pada kita Ma."

"Kamu terlalu percaya diri Azzura..Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Lagipula kamu tahu betul, seberapa penting kompetisi itu bagi kehormatan dan harga diri keluarga kita". kata Papa menambahkan.

"Papa Mama terlalu tegang..Kalian hanya perlu sedikit rileks dan yakin. Itu saja."

Azzura melenggang pergi, terbang tinggi dan tak mengindahkan nasihat kedua orang tuanya sama sekali.

***
Setelah melewati lembah,kerakal-kerakal tajam, ngarai-ngarai yang curam dan hamparan bukit-bukit nun hijau, Azzura sampai juga di pusat kota.

Sebuah kebetulan, ia bertemu dengan kawan lamanya seekor tikus kampung, bernama Balmut.

"Azzura..sempat aku tak mengenalimu. Kamu sudah makin besar dan cantik sekarang." sapa Balmut.

"Hai Balmut..dan kamu masih saja dekil dan jorok.  Belum berubah juga rupanya?"  hahaha Azzura tergelak.

"Nada bicaramu masih saja kasar Azzura..kamu pun belum berubah."

"Apa yang aku ungkap itu fakta Balmut..kamu tidak bisa menghindari takdirmu. Yang aku masih pertanyakan, untuk apa Tuhan menciptakan kamu. Kamu tidak ada gunanya. Kamu itu sampah masyarakat. Kamu pengecut. Kamu mencuri makanan-makanan tuanmu. Kamu rusak barang-barang mereka. Tuhan menciptakan kamu, mungkin karena  Tuhan lebih menyayangi ular dan elang. Karena dengan adanya kamu, maka mereka dapat bertahan hidup. Sungguh kenyataan yang menyedihkan."

"Tidakkah kamu melihatku? Aku adalah perlambang keindahan. Aku membantu penyerbukan bunga-bunga. Bunga-bunga tumbuh bermekaran karena jasaku. Tidakkah dapat kamu bayangkan, apa jadinya dunia ini, bila tidak ada bunga-bunga? Dunia ini tidak hidup, Balmut. Dunia ini butuh aku. Sangat berbanding terbalik bukan? karena aku justru menebar kebahagiaan bukan amarah sebagaimana yang mereka rasakan ketika memandangmu".

"Kamu hendak kemana Azzura?" tanya Balmut sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Aku ingin pergi melihat-lihat kastil tua di selatan sana Balmut. Mari bergabung jika kamu ada waktu." jelas Azzura.

"Tapi hati-hati..Penjaga disana sudah bukan yang dulu lagi..kali ini kurang ramah."

"Tenang saja Balmut, kita akan main aman."

***
Kurang lebih setengah jam Azzura terbang melintasi sudut-sudut kastil tua itu. Betapa riangnya hati Azzura, sepanjang perjalanan ia bersenandung. Balmut dengan setia mengikuti di belakangnya, sambil sesekali berbelok, jika aroma keju, sup tomat dan roti gandum menggoda indra penciumannya.
Seperti hari libur pada umumnya, kastil itu penuh sesak dengan rombongan pengunjung. Anak-anak berlari berkeliaran, saling berkejaran dan bersendau gurau. Azzura terbang meliuk tinggi rendah. Balmut sibuk mengendus, matanya sigap dan waspada. Ia akui monster bernama manusia, tidak akan pernah senang dengan kunjungannya. Mendadak hatinya ngilu, setiap kali teringat akan hal itu.

"Awas Azzura...lihat di depanmu !!!" teriak Balmut tiba-tiba.

terlambat...

BLAMMM!!!!

terdengar suara pintu yang tak sengaja tertutup karena bantingan keras anak-anak yang tengah asik bermain.

Sebelah sayap Azzura patah.

Hening...

Terbayang raut wajah kecewa Papa dan Mama.

Ada sedih di hati Balmut, namun juga ada sebersit bahagia yang kurang bijak untuk dirasa.

Azzura, lihat..kamu sudah tidak lucu lagi.


Kisah Kupu-Kupu Yang Lucu








“Ayooo…Azzura, sedikit lagi..kamu pasti bisa. Semangat Azzura, lebih tinggi, sedikit lagi..”

Begitulah Mama Azalea mendidik Azzura kecil agar tumbuh menjadi kupu-kupu yang mahir terbang tinggi.
Azzura tumbuh bersama kedua orang tuanya dan ketiga orang kakaknya di sebuah dataran tinggi  nan elok bernama Dianthus, di bawah kaki pegunungan Orchilea. Dianthus merupakan salah satu pemukiman yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Metland, yang saat ini dipimpin oleh Raja Oleander dan Permaisuri Bernadette. 

Papa Azzura, bernama Alvaro, adalah seorang tetua yang dipercaya menjadi Panglima Metland.Mama Azzura, yakni Azalea, semula adalah seorang pewaris tunggal kekayaan Kerajaan Crayonland, akan tetapi hak waris itu dicabut karena Mama Azalea dianggap sebagai pengkhianat karena lebih memilih untuk menikah dengan Alvaro yang berasal dari Suku Metland, musuh bebuyutan Suku Crayonland. Kakak laki-laki dan perempuan Azzura berturut-turut bernama Auro, Abigail, dan Amora.


Meskipun terlahir sebagai anak bungsu, Azzura tidak mendapat perlakuan yang istimewa.  Di mata Papa Alvaro dan Mama Azalea, semua anaknya, tanpa kecuali, adalah sama. Masing-masing dari mereka dilatih untuk dapat hidup mandiri dan dispilin sedari kecil.

"Satu-satunya orang yang bisa kamu andalkan dan kamu percaya di dunia ini, adalah diri kamu sendiri. Jadi belajarlah untuk tidak menggantungkan diri pada orang lain" pesan Papa Alvaro suatu hari.


Sedikit berbeda dari ketiga kakaknya, Azzura yang telah menginjak remaja, tumbuh menjadi kupu-kupu yang lincah, lucu, cerdas, cantik dan anggun. Hampir setiap orang berdecak kagum melihat pesona Azzura. Pujian-pujian  itu konon membuat hati Azzura melambung tinggi dan membuatnya menjadi pribadi yang angkuh.

"Azzura..mau kemana? Hari sudah menjelang petang..Jangan pergi jauh-jauh" pinta Mama Azalea.

 "Aku ingin turun ke kota, Ma..Aku butuh suasana baru." jawab Azzura.

"Batalkanlah niatmu, Nak.. ingat, 2 hari lagi kamu ada kompetisi "Bejeweled Twist" , kamu harus menjaga kondisi fisikmu. Bukankah lebih baik kamu berlatih dengan Papamu daripada sibuk bermain?" kata Mama mengingatkan.

"Bejeweled Twist" adalah kompetisi terbang yang diikuti hampir seluruh kupu-kupu yang menjadi penghuni dataran tinggi Dianthus. Kompetisi ini diadakan untuk menyemarakkan peringatan ulang tahun Raja Oleander, setiap tahunnya. Barangsiapa memenangkan kompetisi ini, maka Raja menjanjikan jabatan yang tinggi di kerajaan. Para kontestan akan dibagi berdasarkan umur masing-masing dan medan terbang yang dilewati akan disesuaikan dengan umur dan jam terbang kupu-kupu yang bersangkutan. Keluarga Azzura merupakan juara bertahan dalam kompetisi tersebut, tak pelak hal ini membuat Keluarga Azzura mempunyai derajat sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan keluarga kupu-kupu yang lain. Dan, berkat didikan keras Papa Mamanya, Azzura sudah dua kali berturut-turut keluar sebagai juara pertama di level sebayanya.

"Sudahlah Ma..Mama tidak perlu khawatir..Aku pasti menang dalam kompetisi itu. Kompetisi itu bukan masalah besar. Kemenangan dan keberuntungan akan selalu berpihak pada kita Ma."

"Kamu terlalu percaya diri Azzura..Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Lagipula kamu tahu betul, seberapa penting kompetisi itu bagi kehormatan dan harga diri keluarga kita". kata Papa menambahkan.

"Papa Mama terlalu tegang..Kalian hanya perlu sedikit rileks dan yakin. Itu saja."

Azzura melenggang pergi, terbang tinggi dan tak mengindahkan nasihat kedua orang tuanya sama sekali.

***
Setelah melewati lembah,kerakal-kerakal tajam, ngarai-ngarai yang curam dan hamparan bukit-bukit nun hijau, Azzura sampai juga di pusat kota.

Sebuah kebetulan, ia bertemu dengan kawan lamanya seekor tikus kampung, bernama Balmut.

"Azzura..sempat aku tak mengenalimu. Kamu sudah makin besar dan cantik sekarang." sapa Balmut.

"Hai Balmut..dan kamu masih saja dekil dan jorok.  Belum berubah juga rupanya?"  hahaha Azzura tergelak.

"Nada bicaramu masih saja kasar Azzura..kamu pun belum berubah."

"Apa yang aku ungkap itu fakta Balmut..kamu tidak bisa menghindari takdirmu. Yang aku masih pertanyakan, untuk apa Tuhan menciptakan kamu. Kamu tidak ada gunanya. Kamu itu sampah masyarakat. Kamu pengecut. Kamu mencuri makanan-makanan tuanmu. Kamu rusak barang-barang mereka. Tuhan menciptakan kamu, mungkin karena  Tuhan lebih menyayangi ular dan elang. Karena dengan adanya kamu, maka mereka dapat bertahan hidup. Sungguh kenyataan yang menyedihkan."

"Tidakkah kamu melihatku? Aku adalah perlambang keindahan. Aku membantu penyerbukan bunga-bunga. Bunga-bunga tumbuh bermekaran karena jasaku. Tidakkah dapat kamu bayangkan, apa jadinya dunia ini, bila tidak ada bunga-bunga? Dunia ini tidak hidup, Balmut. Dunia ini butuh aku. Sangat berbanding terbalik bukan? karena aku justru menebar kebahagiaan bukan amarah sebagaimana yang mereka rasakan ketika memandangmu".

"Kamu hendak kemana Azzura?" tanya Balmut sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Aku ingin pergi melihat-lihat kastil tua di selatan sana Balmut. Mari bergabung jika kamu ada waktu." jelas Azzura.

"Tapi hati-hati..Penjaga disana sudah bukan yang dulu lagi..kali ini kurang ramah."

"Tenang saja Balmut, kita akan main aman."

***
Kurang lebih setengah jam Azzura terbang melintasi sudut-sudut kastil tua itu. Betapa riangnya hati Azzura, sepanjang perjalanan ia bersenandung. Balmut dengan setia mengikuti di belakangnya, sambil sesekali berbelok, jika aroma keju, sup tomat dan roti gandum menggoda indra penciumannya.
Seperti hari libur pada umumnya, kastil itu penuh sesak dengan rombongan pengunjung. Anak-anak berlari berkeliaran, saling berkejaran dan bersendau gurau. Azzura terbang meliuk tinggi rendah. Balmut sibuk mengendus, matanya sigap dan waspada. Ia akui monster bernama manusia, tidak akan pernah senang dengan kunjungannya. Mendadak hatinya ngilu, setiap kali teringat akan hal itu.

"Awas Azzura...lihat di depanmu !!!" teriak Balmut tiba-tiba.

terlambat...

BLAMMM!!!!

terdengar suara pintu yang tak sengaja tertutup karena bantingan keras anak-anak yang tengah asik bermain.

Sebelah sayap Azzura patah.

Hening...

Terbayang raut wajah kecewa Papa dan Mama.

Ada sedih di hati Balmut, namun juga ada sebersit bahagia yang kurang bijak untuk dirasa.

Azzura, lihat..kamu sudah tidak lucu lagi.